Kemendikbud bertekad untuk mewujudkan perubahan yang sistemik. Dalam proses ini, guru membutuhkan medium yang mudah diakses sebagai alat untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi.
Mengutip laman Kemendikbud, Kurikulum Merdeka ini hadir untuk membantu guru menjalankan perannya secara maksimal. Salah satu pembahasan dalam Kurikulum Merdeka adalah P5, yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Materi P5 sendiri termasuk dalam kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter siswa. P5 disesuaikan dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Dalam praktiknya, pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Tujuan P5 yaitu untuk melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, alokasi waktu tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan P5 berjalan dengan baik.
Terdapat perubahan aturan pelajaran inti dan muatan lokal dalam Kurikulum Merdeka. Khusus jenjang SMP, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib, sedangkan mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata pelajaran Seni lainnya (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni Teater). Ini karena mata pelajaran Informatika berisikan kompetensi untuk menunjang keterampilan berpikir kritis dan sistematis guna menyelesaikan beragam permasalahan umum. Informatika dapat menjadi pelajaran yang menunjang kesuksesan karier siswa di masa depan.
Sumber: Apa Itu P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Penjelasannya | kumparan.com – dengan pengubahan
